Rabu, 23 Januari 2013

Coming Soon on Valentine's Day ;)


penggemar novel pasti tau penulis satu ini. Yup, Ilana Tan. Ilana Tan yang namanya mulai dikenal banyak orang semenjak buku Tetralogi 4 Musimnya menjadi best seller di Indonesia. Yang dimulai dari Summer in Seoul, Autumn in Paris (aku nangis kejer-kejer baca yang ini :')), Winter in Tokyo, dan yang terakhir Spring in London. Kemudian ga beberapa lama kemudian, Ilana Tan menerbitkan buku lagi yang judulnya "Sunshine Becomes You".
Nah, ini nih kado spesial buat pasanganmu nanti (tapi bagi yang suka novel yaaa). Gak usah coklat atau bunga mawar cukup kasih novel ini aja (sebenere aku se seng pengen :p). "Seasons to Remember" adalah karya selanjutnya dari Ilana Tan. Novel itu merupakan journal dari tetralogi 4 musim karya sebelumnya. Mulai dari quotes-quotes sampe cerita-cerita Ilana Tan saat membuatnya. Kayake seee kereeen. Apalagi terbitnya pas sama hari valentine kan. wahahaha. Ayo ayo beli ;))) Nanti kabar-kabar ya bagus apa ga novelnya :))

source : @Gramedia

Jumat, 18 Januari 2013

Mirai


1. Farmasi Universitas Gadjah Mada
2. Sastra Jepang Universitas Gadjah Mada
3. Farmasi Universitas Airlangga
4. Sastra Jepang Universitas Airlangga

wish me luck

Berat

17 Januari 2013

Petra Togamas,
Bawa tas isinya buku-buku, alat tulis. Punyamu sama punyaku. Berat. Muter sana muter sini. Sambil jinjing-jinjing tasnya. Tiba-tiba kamu datang mendekat.
Kamu: "Rin, pinjem tasnya. Sek aku mau lihat buku-bukuku tadi"
Aku: *nyodorin tas terus lihat-lihat novel
Kamu: *lihat-lihat buku yang ada di tas
Habis selesai nge-check buku yang ada di tas, kamu berdiri, terus jinjing tasnya.
Aku: "Lo? sini tak bawain"
Kamu: "Kamu ga kuat"
Aku: "Aku kuat kok"
Kamu: "Aku juga kuat"
Aku: "......"
Kamu: "Masak cowok kayak  aku ngebiarin cewek bawak berat-berat"



Hari ini juga sama :)

Rabu, 16 Januari 2013

Passing Time

Sehari.. Dua hari.. Tiga hari...
Sebulan.. Dua bulan.. Tiga bulan..
Setahun.. Dua tahun.. Tiga tahun..

Berharap masih ada hari, bulan, dan tahun berikutnya :'))

Sushi Party








@ East Cost Residence, Pakuwon City
Aku, Dio, Attin, Fina, Dissa, Caca, Sari
Moshi-Moshi big plate sushi

Thanks for making fun guys :*

Rabu, 09 Januari 2013

Wajar

Aku lo ga cantik. Kalo kamu ga suka ya wajar.
Mukaku lo jerawatan. Kalo kamu ga suka ya wajar.
Aku lo ga feminin. Kalo kamu ga suka ya wajar.
Aku lo ga bisa bilang huruf R. Kalo kamu ga suka ya wajar.
Aku lo mesti ngambekan. Kalo kamu ga suka ya wajar.
Aku lo cuekan. Kalo kamu ga suka ya wajar.
Aku lo mesti ganggu kamu. Kalo kamu ga suka ya wajar.

apalagi waktu terus berjalan. kalo kamu berhenti ngelihat aku, itu wajar.
Tapi jangan pernah sekalipun berpikiran kalo aku ga pernah mikirin kamu lagi.

Di Saat Tangan Ingin Menulis....

Langit masih terus menatapku. Bumi masih terus berbisik tentangku. Hujan pun turun ikut mengejekku. Aku yang hanya diam sendiri berlari menuju gubuk tua yang terlihat nyaman itu. Atap yang menutupiku dari tatapan langit. Lantai yang menulikan telingaku akan bisikan bumi. Dan sebuah perlindungan yang mengalihkanku dari ejekan langit.
Semula tidak terdengar apa-apa, hanya suara hujan yang memeluk bumi. Kecil namun pasti suara langkah yang membelah tatapan, bisikan, dan ejekan itu datang dari arah timur. Tib-tiba pintu gubuk terbuka. Suara langkah itu berderap diikuti decitan lantai dengan sepatunya. Aku hanya meringkuk di dalam lemari tua yang sudah rapuh, mungkin -tidak lama lagi- atap lemari itu akan jatuh menimpaku. Aku meringkuk ketakutan dan hanya berharap lemari ini mampu bertahan sampai waktunya.
Hentakan keras mengagetkanku. Pintu lemari itu terbuka hingga hampir terlepas dari asalnya, dan -untungnya- atap lemari itu tidak jatuh menimpaku. Anak itu masih menggenggam pintu lemari erat-erat, napasnya yang terengah-engah dan butiran air yang jatuh dari pelipisnya. Aku tidak tahu itu keringat ataukah air hujan? Tiba-tiba ia menarikku ke pelukannya dengan keras dan erat namun tidak melukaiku.
"Aku menemukanmu" gumamnya.
"Kau menemukanku? Ba.. Bagaimana bisa?" suaraku bergetar di tengah keramaian hujan.
"Kau harusnya tahu dan ya kau pasti tahu karena aku telah mengucapkannya berulang kali. Aku pasti akan menemukanmu"

*****

"Dia baik-baik saja?"
Seorang wanita berusia 30-an, berambut hitam sebahu dan wajah khas asia, duduk di samping tempat tidur dimana seorang wanita muda sedang berbaring.
"Jujur aku tidak tahu. Tapi aku meyakinkan diriku sendiri kalau dia tidak apa-apa" seorang lelaki muda, berperawakan tinggi dan rambut coklat, berdiri di ambang pintu sambil menghadap wanita yang sedang tertidur itu.
"Dia terlihat... lelah, kau tahu?" laki-laki itu hanya diam.
"Harusnya kau tidak membawanya ke sini. Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Ray, kau dengar aku?" tanya wanita itu lagi.
"Aku tidak mungkin membawanya ke rumah sakit. Dia bisa syok saat terbangun nanti." jawab laki-laki yang dipanggil Ray itu.
Wanita itu -Amora- menaikkan posisi selimut agar menutupi badan perempuan yang tertidur itu. Amora bangkit dan menepuk pundak Ray sebentar kemudian pergi ke luar kamar. Ray hanya tersenyum, sorot matanya mengucapkan terima kasih namun lidahnya kelu untuk mengucap kata.



Cerita ini terpikirkan saat pelajaran biologi dan pkn. dan tiba-tiba saja tanganku bergerak untuk menulis. berbekal buku catetan biologi dan pkn, aku membuka halaman belakang dan menulisnya di sana. Aku memikirkan sebuah cerita yang aku sendiri ingin mengetahui ceritanya sampai akhir. hanya saja tiba-tiba di tengah jalan aku berhenti. buntu mendadak. padahal aku sudah menemukan nama yang keren untuk cewek yang tertidur itu. Insya Allah saat tanganku bergerak ingin menulis lagi, aku sudah siap dengan kertas dan pensil. =)))


"Saat buntu datang"

Jumat, 04 Januari 2013

Waktu

"Ini akan menjadi detik dimana aku akan mengingatmu. Dan akan menjadi menit dimana aku akan melupakanmu."

Kamis, 03 Januari 2013

Aku kangen...

 
yang kanan itu mamaku. yang kiri itu abaku. aku sayang mereka. aku ingin mereka melihatku wisuda saat selesai kuliah. hanya saja ternyata tuhan berkehendak lain. hanya salah satu dari mereka yang akan melihatku lulus kelak.
foto itu sudah lama diambil. tahun ini semenjak kematiannya, sudah 10 tahun. tak terasa. dan yang paling aku sesali, sekarang aku lupa akan wajahnya. aku lupa matanya, aku lupa hidungnya, aku lupa mulutnya, aku lupa lekuk wajahnya, aku lupa senyum hangatnya :') akankah aku akan semakin lupa tentangnya? Ya Allah.. aku jahat ya?


aku kangen abaku :')

Bahasa Langit

"Aku tau langit sedang berusaha berbicara. Lewat gunturnya. Tapi aku gak bisa bahasa langit. :'))"